Cepat kaya dari Kulier
Apakah
ada fast track untuk kaya ? gimana cara cepat jadi kaya ? OK, saya
tunjukkan salah satunya, tapi ingat, hasilnya setiap orang lain-lain,
tidak sama ya. Karena jalur cepat, saya tunjukkan poin poinnya saja ya … engga kok saya ceritakan
saja.
Sebuah
warung yang menyediakan berbagai macam barang kebutuhan masyarakat, baik beras,
pasta gigi, sayuran, minyak goreng hingga paku dan bohlam listrik, dikelola
oleh sepasang suami istri. Suami istri ini menyekolahkan anak-anaknya hingga
lulus SLTA dan akhirnya… membayar kuliah ….barang dagangan menyusut….. akhirnya
Suami istri ini kadang dibicarakan para pemasok sebagai “sulit di tagih”
padahal barang titipan (konsinyasi) sudah habis.
Pasangan ini kemudian mengganti jualan warungnya pelan-pelan, dengan menjual makanan “rumahan”, lokasinya yang di pinggir jalan raya memudahkan warga sekitar untuk membeli ke tempatnya. Perlahan tapi pasti warga sekitar, terutama warga yang kost disekitar, membeli di warung suami istri tersebut. Harganya terjangkau karena menu yang ditawarkan adalah menu “rumahan” yang sesuai dengan warga sekitar.
Pasangan ini kemudian mengganti jualan warungnya pelan-pelan, dengan menjual makanan “rumahan”, lokasinya yang di pinggir jalan raya memudahkan warga sekitar untuk membeli ke tempatnya. Perlahan tapi pasti warga sekitar, terutama warga yang kost disekitar, membeli di warung suami istri tersebut. Harganya terjangkau karena menu yang ditawarkan adalah menu “rumahan” yang sesuai dengan warga sekitar.
Salah
satu pemasok, yang kadang tidak sempat masak, dan daripada pusing menagih,
membeli dengan mencoret tagihan, jadi seperti barter . Warung mulai
hangat, pintu papan yang semula hanya terbuka 1/4, perlahan terbuka 1/2,
3/4 lalu penuh terbuka. Ketika terbuka penuh, beberapa orang yang lewat
jalan raya tersebut mulai mampir dan makan di warung tersebut. Dan
kembali pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) menunjukkan
kesaktiannya. Orang-orang yang mampir ini, menceritakan kepada teman-temannya
yang juga melewati jalur yang sama (mungkin teman kantor, beda jadwal hari, dan
sebagainya).
Manusia
yang berusaha, Tuhan yang menentukan. Setelah lama berjualan sebagai warung
kelontong, rejeki mengalir dengan cepat setelah menjadi warung makan. Warung
makan semakin laris, pemasok tidak jadi meringis tapi jadi tersenyum, jumlah
pesanan kepada pemasok bertambah, pemasok pun bertambah.
Pesanan
yang masuk ke warung makan tak kalah banyaknya, mulai pesanan makan siang dari
instansi / kantor kota kecamatan yang rapat, sekolah yang sedang rapat, warga
satu kecamatan yang akan berangkat haji, hingga pesanan katering untuk hajatan.
Mungkin
banyak orang berkata yang kaya makin kaya, dan mungkin kata-kata ini tepat
untuk warung ini, warung yang laris ini tentu saja dikunjungi pelanggan yang
antara lain sales berbagai produk, dan deal pun terjadi, salah satu produk
nasional mengecat dan menghiasi warung makan, dengan nama produknya. sang
pemilik warungpun menerima uang karena warungnya dijadikan tempat berpromosi.
Pemasok yang menitipkan barang dagangan semakin banyak, pemilik warung “tinggal
mengambil” keuntungan.
Larisnya
warung ini, membuat tetangga ikut membuat warung makan juga, meski tidak
selaris warung milik sepasang Suami istri, tetapi pelanggan juga ada, dan ini
membuat orang lewat memandang “wah, menyenangkan melihat gerak roda
perekonomian berrputar” di sekitar warung. Betapa tidak, larisnya warung ini
memberi lahan pekerjaan berupa tukang parkir, dan karyawati warung. Gaji
karyawati warung cukup besar, bila sebulan masuk terus, setara dengan
lulusan S1 di kantor swasta kota kabupaten, bedanya kerja sang karyawati warung
bisa 14 jam sehari, tiada henti.
Akhir
cerita, dalam 4 tahun, sepasang suami istri ini dapat memilik 2 buah mobil,
termasuk mobil keluaran terbaru, membeli rumah tetangga di dekatnya. Saya rasa
judul jalur cepat menjadi kaya cocok untuk menceritakan kesuksesannya.
IKLAN SPONSOR DARI GOOGLE :
+ komentar + 3 komentar
Nisa Rent Car Sukabumi -081280799229
Silakan Hubungi Kami
Top info
Posting Komentar